UIA Meraih Akreditasi “B”

Jatiwaringin (UIA) ~ Pimpinan dan seluruh civitas akademika Universitas Islam As-Syafi’iyah sangat bersyukur telah meraih Akreditasi “B”, tentunya UIA sebagai Kampus Berpadunya Ilmu dan Agama.

Rabu pagi, 24 April 2019 di ruang Rapat Pimpinan Kampus UIA, Ketua Tim Akreditasi UIA ibu Dr. Efridani Lubis, SH.MH menyerahkan Surat Keputusan (SK) Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) kepada Rektor UIA, Dr. Masduki Ahmad, SH., MM. dengan disaksikan seluruh pimpinan Fakultas, Biro, para Direktur Lembaga UIA dan BEM-UIA.

Menurut Ketua Tim Akreditasi UIA, inilah langkah kemajuan Kampus UIA sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) dan sebagai pintu gerbang dari berpadunya ilmu dan agama yang tentunya persaingan di seluruh PTS-PTS yang ada di Indonesia, khususnya di Wilayah Kopertis III. “Ini kerja keras kita bersama seluruh civitas akademika, sehingga harus terus ditingkatkan 5 tahun mendatang di setiap bidang,” ujar Efridani saat diminta komentarnya seusai Rapat Pimpinan UIA.

Lebih lanjut Dosen Program Doktor (S.3) Fakultas Hukum itu mengungkapkan, harus diketahui bahwa Universitas lain pun akan berusaha meningkatkan akreditasinya dimana tim Asesor telah berkeliling ke seluruh perguruan tinggi, sehingga bisa menilai perguruan tinggi yang siap dan layak untuk menerima akreditasi.

“Tim Asesor udah keliling kemana-mana seluruh perguruan tinggi, jadi mereka punya perbandingan ketika datang ke kampus kita itulah yang pantas mereka nilai. Jadi kita harus tetap terus bekerja keras dalam menghadapi 5 tahun mendatang, jangan langsung uforia apa yang telah kita raih,” papar Wanita yang lahir 18 Januari 1966 itu.

Efridani Lubis yang telah bekerja di Kampus UIA sejak tahun 1995 itu mengatakan, juga dalam pengelolaan di bidang publikasi perlu 3 hal untuk meningkatkan perguruan tinggi kita, yakni publikasi untuk keperluan marketing, publikasi untuk keperluan informasi dan publikasi untuk artikel ilmiah.

“Jadi ketiga hal tersebut harus sinergis karena kita telah mendapat akreditasi B berharap animo mahasiswa tambah meningkat atau publikasi marketing jadinya, tentu dari web-web yang ada di kampus kita. Harus diketahui Web ini memang telah diwajibkan oleh DIKTI sehingga bisa dipantau dan dilihat, hal ini sebagai informasi publik namanya. Kalau hal itu sudah baik maka publikasi ilmiahnya juga akan meningkat, jadi tiga publikasi ini beriringan,” tambah Efridani Lubis.